Tuesday 15 November 2022

Siswa SDN Ciloma Sukabumi Harus Belajar di Lantai Akibat Ruang Kelas Ambruk

Siswa SDN Ciloma Sukabumi Harus Belajar di Lantai Akibat Ruang Kelas Ambruk

Siswa SDN Ciloma Sukabumi Harus Belajar di Lantai Akibat Ruang Kelas Ambruk


Puluhan pelahar SD Cibitung, Kabupaten Sukabumi terpaksa brlajar beralaskan ubin /Ahmad Rayadie






Lima ruang kelas SDN Ciloma, Sukabumi, Jawa Barat tidak bisa digunakan akibat rusak berat dan amburk.







Kondisi ini memaksa puluhan siswa harus belajar di lantai sekolah, ruang guru bahkan menumpang di rumah warga.


Menurut salah satu staf pengajar di SDN Ciloma, Sehabudin, tiga kelas sudah ambruk sejak 2017 yakni kelas I, IV dan V. Sementara untuk kelas III dan VI sudah alami rusak berat.


Tidak ada ruang kelas II di SDN Ciloma karena sebelumnya siswa kelas I dan II belajar bergiliran di kelas yang masih layak.


"Saat ini SDN Ciloma punya 72 siswa. Demi keamanan pelajar, kelima ruang kelas itu sudah tidak digunakan. Sekarang siswa belajar di tempat aman seperti ruang guru atau lantai sekolah," kata Sehabudin mengutip dari Sukabumiupdate.com--jaringan Suara.com







Sementara itu menurut Kepala Sekolah, Mumus mengatakan pihaknya sudah melaporkan kondisi bangunan sekolah ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.


"Kegiatan belajar masih tetap dilaksanakan, meski harus bergiliran di ruang guru, lantai halaman sekolah, terkadang di rumah warga, melihat situasi kondisi. Kelas I, II, dan III Senin hingga Rabu. Kelas IV, V, dan VI Kamis sampai Sabtu. Sisanya mereka belajar di rumah," jelasnya.


Kepala Seksi Sarpras SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Deni Hermawan menyebut pihaknya sudah menerima laporan kondisi SDN Ciloma.


Pengajar SD Negeri Ciloma, Latif Maulana mengatakan gdung SDN Ciloma, mengalami kerusakan sejak tahun 2020 diakibat gempa bumi dan cuaca buruk.


Dia mengatakan gedung sekolah yang dibangun 1984 lalu kini hanya menyisahkan dua ruangan belajar. Itupun harus digilir sesuai tingkatan kelas.







“Untuk konidis sekolah saat ini bisa dilihat keadaannya sangat memprihatinkan,"katanya.


Dia mengatakan bangunan rusak diakibat laouk dimakan usia. Diperparah dengan terjangan hujan lebar hingga dimakan rayap.


"Kini hanya tersisa satu ruangan kelas, belajarnya digilir bergantian. Untuk saat ini siswanya 71,”Sebutnya.


Sementara fasilitas pembelajaran sudah tidak layak digunakan. Termasuk bangku dan kursinya dan mejanya yang seluruhnya telah dimakan rayap. " Terpaksa belajar beralasan tanah, "katanya


Sebenarnya, kata Latif, pihak sekolah sudah pernah mengajukan beberapa kali permohonan perbaikan. Termasuk permohona akses sarana transportasi para guru dan sebagian siswanya menuju sekolah.


"Namun permohonan masih belum dikabulkan dengan alasan tanpa jelas, " katanya

No comments: